Ini mungkin bisa jadi gambaran di masa depan seiring dengan perkembangan teknologi printer 3D saat ini.
Begini ceritanya, seseorang di luar sana punya baby stroller merek Bugaboo yang terkenal sangat mahal. Suatu saat salah satu suku cadang di bagian stroller tersebut rusak/ patah. Kemudian dia menelpon bagian servis Bugaboo dan kaget ketika mendengar bahwa suku cadang yang diinginkan harus dibayar dengan harga US$ 250 (sekitar Rp. 2,2 juta).
Karena tidak rela harus membayar 2 juta untuk suku cadang sekecil, akhirnya dia putar otak dan menemukan Shapeways, sebuah perusahaan layanan untuk membuat apapaun dengan bantuan printer 3D. Dan perusahaan ini juga yang membuat Bikini pertama di dunia yang dibuat dari printer 3D.
Mau tahu biayanya? Ternyata si pemilik stroller hanya perlu mengeluarkan uang US$ 25 (sekitar Rp. 200.000) saja atau 1/10 daripada membeli suku cadang asli.
Pertama, mereka akan membuat apapun dengan cara kita mengirim file CAD (seperti AutoCAD dan lainnya) kepada mereka dan disini berarti setidaknya memang kita harus bisa mendisain dalam bentuk 3D.
Kedua, ternyata material yang digunakan untuk cetak 3D tidak sebatas jenis plastik tetapi juga alumunium, keramik, kaca dan lainnya. Jadi sepertinya kita memang memerlukan teknologi printer 3D dan perusahaan sejenis Shapeways di Indonesia, mengingat teknologi dan perusahaan seperti ini pasti banyak membantu kehidupan sehari-hari.
lebih gila lagi, mereka sekarang sedang mencari cara bagaimana membuat "suku cadang manusia".
Para peneliti saat ini sedang mengembangkan sebuah printer 3D khusus untuk membuat cetakan tulang manusia yang disebut dengan 3D bio-printers. 3D bio-printers nantinya bisa membuat replika tulang manusia yang kemudian bisa digunakan untuk menggantikan tulang yang patah atau rusak. Bahan yang digunakan adalah bahan khusus yang mirip dengan tulang manusia.
Situs yang bisa ditemukan http://alayunik.blogspot.com/2012/03/ada-printer-yang-bisa-mencetak-tulang.html.
